Apa Itu Mikrokontroler?

Halo! Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Mikrokontroler atau dalam bahasa inggris MicroController. Sebelumnya Apa Itu Mikrokontroler?

Mikrokontroler/MicroController/Pengendali Mikro adalah suatu komputer mini yang disertai juga dengan prosesor mikro. Berbeda dengan komputer yang sering kita gunakan, mikro kontroller hanya memiliki sistem memori dan I/O saja.

 Jadi, pengendali mikro disini tidak bisa kita jadikan sebagai komputer utama, karena umumnya pengedali mikro digunakan untuk keperluan IOT atau Internet Of Things yang dimana sistemnya tidak memerlukan daya yang begitu besar, umumnya bersifat compact, dan juga ringan. Tetapi ada beberapa merk juga yang bisa kita gunakan untuk dijadikan sebuah komputer yang bisa kita pakai, walaupun untuk saat ini tidak bisa bisa menggantikan komputer dengan motherboard yang besar dan banyak ekspansinya, tapi setidaknya bisa di pakai untuk sekedar mengetik, atau membuat persentasi. Pengendali Mikro ini sering di gunakan untuk projek DIY, kalian juga sudah pasti sering nonton di youtube tentang tempat sampah dengan sensor ultrasonik, atau lampu dengan sensor cahaya. Ada banyak merk-merk pengendali mikro yang beredar di pasaran baik luar maupun di Indonesia karena alat ini bisa membantu mewujudkan ide-ide mereka yang kreatif untuk dijadikan sebuah inovasi.

Contoh Mikrokontroler

1. Arduino

Bagi kalangan orang yang mempelajari Sistem Kendali pasti sudah tidak asing lagi dengan merk yang satu ini, harganya cukup terjangkau dan juga mudah sekali untuk di beli dimana-mana dari online ataupun offline. Mikrokontroler ini juga tidak membutuhkan daya yang besar, dan Arduino juga lebih sering digunakan daripada merk yang lainnya karena lebih murah dan mudah di temui.

2. Raspberry Pi

Merk yang satu ini juga tidak bisa diragukan lagi, selain karena kehandalannya Rapsberry Pi juga lebih unggul dari soal penggunaanya. Merk ini sering digunakan untuk keperluan smart home dan selain itu juga bisa di gunakan sebagai komputer, meskipun emang gak bakal bisa se-powerful komputer biasa yang kita gunakan sehari-hari. Selain bisa di install OS, Raspberry Pi juga sering di gunakan untuk membuat mesin dari video game. Alat ini juga mudah di temukan dimana-mana karena banyak peminatnya, tetapi dari soal harga sih brand yang satu ini yang lebih mahal dari Arduino.

3. Node MCU

Node MCU juga salah satu barang yang seharusnya juga tidak asing lagi di kalangan developer, keunggulan dari brand ini adalah boardnya sudah tertanam WiFi dan bluetooth(Mungkin hanya beberapa tipe) tidak seperti arduino dan raspberry yang harus menambahkan wifi dan bluetooth eksternal. Alat ini lebih sering digunakan untuk membuat project yang berkaitan dengan hiasan lampu led strip karena sudah tertanam prosesor yang memang mampu dan di khususkan untuk mengendalikan macam-macam pola dari led strip itu sendiri. Dari segi harga juga cukup terjangkau, dan juga ukurannya yang kompak menjadikan brand yang satu ini menjadi pilihan para developer atau memang orang yang hanya hobi.

 4. BeagleBone

Brand yang satu ini saya juga baru tau sih, tapi saya baru tau kalau alat ini bisa menjalankan OS Ubuntu, Linux, dan Android! Dibekali dengan prosesor AM3358 1GHz ARM®  Cortex-A8, 4GB 8-bit eMMC memori flash on board, 3D Graphic Accelerator, NEON Floating-Point Accelerator, 2x PRU 32-bit Microcontroller. Sebuah spesifikasi yang sangat mempuni untuk mejalankan sebuah sistem operasi, walaupun harganya memang mahal tetapi kalau di lihat dari spesifikasinya ya sangat sepadan lah pastinya.

5. Lattepanda

Kalau yang satu ini sih mungkin gak bisa di bilang pengedali mikro, karena kemampuan dan spesifikasinya juga yang melebihi brand-brand di atas. Brand yang satu ini lebih pantas di sebut sebagai Microcomputer, tapi bukan karena spesifikasinya yang lebih tinggi jadi tidak dipakai untuk keperluan IOT, merk ini juga bisa di gunakan untuk smarthome, server, atau membuat komputer DIY.



Nah itu tadi pembahasan kita hari ini tentang Apa Itu Mikrokontroler?, semoga kalian informasi ini berguna untuk kalian dan juga memotifasi kalian untuk membuat suatu inovasi. Dan kalau ada yang kurang dari artikel ini, jangan ragu-ragu untuk komentar karena komentar kalian akan sangat membuantu unutk mengembangkan artikel ini atau artikel kedepannya nanti. Be creative guys!